Kehamilan di Luar Kandungan

Terjadinya kehamilan di luar kandungan disebabkan karena sel telur menempel pada organ lain selain rahim. Biasanya organ lain tersebut adalah tuba falopi. Kehamilan diluar kandungan disebut juga kehamilan ektopik. Biasanya organ lain yang sering menjadi tempat menempelnya sel telur adalah tuba falopi.

kehamilan ektopik di luar kandungan

Dalam terjadinya kehamilan normal, sel telur bertemu dengan sperma di saluran telur seharusnya berjalan menuju rongga rahim. Akan tetapi untuk kehamilan diluar kandungan, pertemuan keduanya "macet di saluran telur" sehingga tidak mencapai rongga rahim.

Kehamilan di luar kandungan dapat dideteksi dengan cek fisik, cek fisik di lakukan dengan pemeriksaan rongga panggul. Selain pemeriksaan secara fisik kehamilan ektopik dapat diperiksa dengan menggunakan USG dan tes darah.

Biasanya wanita yang mengalami kehamilan ektopik ini tidak mengalami gejala atau tanda-tanda apapun sampai dia melakukan pemeriksaan ke dokter karena mengalami nyeri pada perut.

Adapun gejala-gejala yang timbul pada wanita yang mengalami kehamilan diluar kandungan adalah sebagai berikut :

1. Pusing
2. Nyeri pada perut
3. Lemas
4. Tidak menstruasi
5. Keluar flek-flek darah dari vagina
6. Nyeri pada tulang panggul
7. Nyeri bahu

Kehamilan seperti ini usianya tidak sampai 3 bulan dan juga tidak dapat diselamatkan sehingga harus digugurkan.

Apa penyebab terjadinya kehamilan ektopik?

Kehamilan ektopik dapat terjadi bisa dikarenakan gangguan pada saluran tuba contohnya infeksi, bekas operasi yang tidak optimal, dan peradangan. Selain itu juga dapat disebabkan karena penyakit seperti gonorrhea, klamidia dan PID (pelvic inflamamtory disease).

Kehamilan diluar kandungan ini cukup berbahaya walaupun kemungkinan terjadinya hanya 1%. Penyakit ini bisa disebut jarang terjadi, tetapi apabila kejadian ini tidak cepat dideteksi dan dibiarkan maka dapat mengancam nyawa si ibu.

Siapa yang lebih beresiko menderita penyakit kehamilan ektopik?

1. Wanita usia diatas 35 tahun
2. Riwayat penyakit radang panggul
3. Pernah melakukan operasi pada panggul
4. Janin yang terjadi berkat berkat batuan obat penyubur
5. Merokok

Bagaimana pengobatan dan penanganannya?

Biasanya penanganan yang diambil dokter adalah laparoskopi. Prosedur operasi ini dilakukan dengan memberikan sayatan kecil diperut kemudian dokter akan mengangkat embrio dan memperbaiki kerusakan pada tuba falopi. Apabila diangap sulit, dokter kemudian akan melakukan laparotomi (dengan sayatan yan lebih besar).
Bagaimana dengan pemberian obat? apakah ada?
Obat diberikan oleh dokter apabila kondisi perkembangan kehamilan dianggap tidak berbahaya. Obat yang dipakai biasanya adalah Methotrexate. Obat ini nantinya bersifat menggugurkan. Setelah dokter memberikan obat anda wajib melakukan pemeriksaan rutin guna memastikan penggunaan obat berjalan dengan efektif.

Setelah menjalani operasi dokter akan memberikan anjuran-anjuran untuk perawatan pasca operasi di rumah. Apabila terjadi pendarahan tak henti-henti, bekas jahitan berbau busuk/bernanah dan bengkak maka segera lakukan pemeriksaan dengna dokter yang bersangkutan.